Jaman dulu, untuk melihat suatu halaman website harus diketahui benar alamatnya. Seringkali kita lupa satu tanda titik yang akhirnya menyebabkan tidak bisa melihat informasi pada website tersebut. Seiring dengan waktu, banyak bermunculan search engine. Yang belakangan digembar-gemborkan bisa menyaingi raja search engine Google yaitu Bing yang merupakan keluaran Microsoft.
Dengan adanya search engine ini banyak orang.... termasuk saya sendiri sangat terbantu. Tidak perlu menghafalkan alamat web yang makin hari makin panjang. Cukup tahu sebagian isi web itu saja... kita sudah bisa menuju kesana dan mengambil informasi.
Artikel dibawah saya ambil dari indoclass.com tentang sejarah search engine.
Search Engine, merupakan tools yang sangat berguna jika ingin mencari sesuatu di internet. Search Engine sendiri adalah program komputer yang dirancang untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam computer, misalnya dalam sebuah server umum di web (WWW) atau dalam komputer sendiri.

Mesin pencari memungkinkan kita untuk meminta content media dengan kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang kita tentukan) dan memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut. Mesin pencari biasanya menggunakan indeks (yang sudah dibuat sebelumnya dan dimutakhirkan secara teratur) untuk mencari file setelah pengguna memasukkan kriteria pencarian. Pada masa-masa awal diperkenalkannya internet, saat itu search engine belum lah ada. Bahkan pada masa itu, internet tidaklah semudah, secanggih, dan se-nyaman seperti saat ini. Internet saat itu tidak lebih dari sekumpulan situs FTP (File Transfer Protocol).
Saat itu, internet tidak lebih dari sekedar tempat untuk mendownload atau mengupload file. Karena saat itu search engine belum ada, maka saat seorang user ingin mencari suatu file di internet, dia harus mencarinya sendiri. Yaitu dengan cara mengakses situs, kemudian menelusuri setiap folder yang ada di situs tersebut, kemudian melihat-lihat apakah situs tersebut menyimpan file yang di butuhkannya.
Jika ternyata file tersebut tidak ditemukan di situs yang sedang dikunjunginya, berarti dia harus mencarinya di situs yang lain, dan menelusuri setiap folder yang ada di situs lain tersebut. Dan seterusnya, hingga dia berhasil menemukan file yang dicarinya.
Bisa bayangkan bagaimana sulitnya mencari file sebelum search engine ditemukan? Semua kendala dan kesulitan ini, akhirnya membuat seorang mahasiswa dari Universitas McGill di Montreal akhirnya memutuskan untuk mencari cara yang lebih mudah. Dan akhirnya, pada tahun 1990, Alan Emtage nama si mahasiswa itu, berhasil membuat sebuah search tool pertama yang bisa digunakan di internet. Tool buatannya itu bekerja dengan cara mengumpulkan, dan kemudian mengindex nama setiap file yang ada di suatu situs. Data index ini kemudian disimpan kedalam sebuah database. Tools tersebut bernama Archie namun bentuk dan proses dari Archie tersebut masih jauh dari apa yang saat ini kita sebut sebagai search engine.

Nah dari sinilah mulai berkembang niat dan keinginan untuk membuat sebuah search tool yang lebih efektif dan efesien. Atas dasar itulah maka muncul banyak search engine yg bersaing memperebutkan popularitas seperti Excite (1993), Yahoo! (1994), Web Crawler (1994), Lycos(1994), Infoseek (1995), AltaVista (1995), Inktomi (1996), Ask Jeeves (1997) ,Google (1997),MSN Search (1998) hingga Bing yang baru beberapa bulan lalu resmi dipublikasi. Namun untuk polularitas Google masih menduduki peringkat teratas sebagai mesin pencari yang paling banyak diakses orang.

Lalu bagaimana sebuah search engine itu bekerja?
Search engines memiliki tiga komponen penting.
Pertama elemen yang disebut laba-laba(spider) juga disebut crawler. Elemen spider mengerjakan akses (kunjungan) ke situs-situs web, membaca isinya, dan kemudian mengikuti link-link yang ada pada situs. Elemen ini mengakses situs-situs web secara periodik satu atau dua bulan untuk melihat apakah ada perubahan dari situs-situs tersebut.
Tiap-tiap yang dijumpai elemen spider selalu akan dituliskan dalam sebuah index. Index merupakan elemen kedua dari search engine. Index sering pula disebut katalog yang mirip sebuah buku raksasa, berisikan copy dari setiap situs yang dikunjungi elemen spider. Jika elemen spider menemukan perubahan dari sebuah situs web, maka informasi dari situs web yang ada dalam katalog ini segera diperbaiki (up date).
Jika user datang dan menggunakan search engine serta membuat query, dengan memberi kata kunci yang khas, search engine akan melihat index dan memberikan suatu daftar halaman web yang terbaik sesuai dengan kata kuncinya.
Nah, itulah sekilas tentang search engine. Saat ini, search engine sudah semakin canggih. Search engine sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia internet. Tidak mengherankan memang, sebab search engine memberikan banyak kemudahan bagi pengguna internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar