2 hal diatas susah dipisahkan pada perayaan tahun baru Saka. Tidak hanya di Bali, umat Hindu Bali di daerah lain pun melakukan hal yang sama.
Ogoh-ogoh adalah bisa dibilang patung raksasa yang menggambarkan bhuta yang menggambarkan wujud-wujud pengganggu kehidupan manusia, seperti raksasa dan lain-lain yang harus “dijinakkan” agar tidak mengganggu di kemudian hari. Dibuat dari kerangka kayu, dibalut dengan kertas dan spon, dengan jiwa seni sehingga memukau banyak orang termasuk turis mancanegara.
Nyepi adalah hari raya memperingati tahun baru Saka yang jatuh pada hari setelah Tilem Kedase (bulan mati kesepuluh) pada penangalan Bali.
Hari pada bulan mati kesepuluh itu disebut juga hari pengerupukan yaitu hari untuk melakukan persiapan memperingati hari raya Nyepi.
Pada hari pengerupukan inilah ogoh-ogoh diarak mengelilingi desa.
Sebagian besar kegiatan ini melibatkan generasi muda yang tergabung dalam sekaa teruna teruni (organisasi pemuda pemudi) masing-masing banjar.
Yang tertarik untuk melihat beberapa foto ogoh-ogoh, silahkan klik album Ogoh-ogoh Bali 2010.
Wah makasi dah majang link web album picasa saya! Moga banyak yang mengunjungi...
BalasHapusHe he harap maklum kualitas fotonya, soalnya masih pake kamera pocket and ngambilnya buru-buru wakakakak
Sama2 bro..
BalasHapusSaya nggak sempat foto waktu itu